Rabu, 25 Mei 2011

enrel


2.              Perhitungan  ∆G°
∆Gο = - Z x F x E°

§  Perhitungan ∆G° pada logam Fe2+ pada konsentrasi 2,45 N

∆G°           = - Z x F x E°
      = - 2 x 9,53 x 96500
      = - 1839290 kJ/mol

§  Perhitungan ∆G° pada logam Zn2+ pada konsentrasi 2,45 N

∆G°           = - Z x F x E°
      = - 2 x 9,57 x 96500
      = - 1847010 kJ/mol

§  Perhitungan ∆G° pada logam Al3+ pada konsentrasi 2,45 N

∆G°           = - Z x F x E°
      = - 3 x 9,54 x 96500
      = - 2761830 kJ/mol

Perhitungan ini digunakan untuk mencari nilai ∆G° pada logam Fe, Zn dan Al dengan konsentrasi yang berbeda.

buat tekkor


Korosi adalah rusaknya suatu bahan atau material yang disebabkan oleh reaksi  kimia antara material dengan lingkungan.

Teknik Korosi adalah penggunaan ilmu pengetahuan dan seni untuk mencegah  atau mengendalikan terjadinya kerusakan oleh korosi secara ekonomis dan aman

Adapun prinsip - prinsip pencegahan korosi tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Perbaikan lingkungan yang korosif
2.    Netralisasi zat koroden ( lingkungan yang korosif ) sedemikian rupa sehingga tidak berbahaya lagi
3.    Perlindungan permukaan logam
4.    Penggunaan bahan yang tidak mudah korosif
5.    Perlindungan katodik dan anodik
6.    Penggunaan zat pelambat korosi ( inhibitor )
Inhibitor adalah suatu zat kimia yang apabila ditambahkan atau dimasukkan dalam jumlah sedikit kedalam suatu zat koroden ( lingkungan yang korosif ), dapat secara efektif memperlambat atau mengurangi laju korosi yang ada

Passivating inhibitor adalah jenis inhibitor yang paling efektif dari seluruh jenis inhibitor lainnya karena dapat melumpuhkan pengkorosian secara menyeluruh, namun jenis inhibitor ini dalam kondisi tertentu akan mempercepan pengkorosian. Terdapat dua jenis passivating inhibitor, yakni anion yang mengoksidasi seperti kromat, nitrit, dan nitrat yang memasifkan baja jika tidak ada oksigen, dan ion yang tidak mengoksidasi ( non oxidizing ions ) seperti fosfat, tungstat dan molibdat yang memerlukan keberadaan oksigen untuk memasifkan
Katodik inhibitor adalah menghambat  reaksi reduksi. Molekul organik netral teradsorpsi di permukaan logam, sehingga mengurangi akses ion hidrogen menuju permukaan elektroda. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan elektroda, maka hydrogen overvoltage akan meningkat, sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen yang berakibat  menurunkan laju korosi.                                              
Organik inhibitor adalah menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada permukaan logam, melalui ikatan logam-heteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan organik. Contohnya adalah : gugus amine, tio, fosfo, dan eter. Gugus amine biasa dipakai di sistem boiler.
Precipitate including inhibitor adalah sejenis senyawa pembentuk film yang menutupi keseluruhan permukaan metal sehingga secara tidak langsung mengganggu daerah anoda dan katoda sekaligus. Jenis yang paling umum adalah silikat dan fosfat (Sri Widharto,2001).
Vapor phase inhibitor (VPI) adalah senyawa yang dialirkan di dalam system tertutup ke bagian yang yang terkorosi dengan penguapan dari asalnya. Di dalam ketel uap, dasar senyawa yang mudah menuap (volatil) seperti morpholine atau ethylen diamine dicampur dengan uap air untuk mencegah korosi di dalam tube condenser dengan menetralisir karbon dioksida yang bersifat asam. Senyawa jenis ini menghambat proses korosi dengan menciptakan suasana alkalin

Cara pemakaian Inhibitor:
1. Injeksi terus menerus
Biasanya dipakai di dalam sistem jalan (once thru), yakni sistem supplay air, sistem injeksi air pada pengeboran minyak, sistem air pendingin, dan lain –lain.
2. Pemasokan cara batch (setakar-satakar)
Penggunaan ini biasanya dalam sistem tertutup. Sistem ini biasanya digunakan di dalam otomatis yakni di sistem pendingin.
3. Volatilisasi                                                           
Penggunaannya di dalam ketel uap dan kontainer tertutup juga didalam kondensat minyak. Penerapannya secara batch.
4. Penerapan secara Coating (pelapisan)
       Penggunaannya dalam sistem terbuka dan berhubungan dengan udara.

PRINSIP PENGENDALIAN KOROSI
Pengendalian ini dilakukan dengan berbagai cara:
·         Pemilihan material/bahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan :
+ Biaya
+ Ketahanan korosi
+ Ketersediaan
+ Kemampuan
+ Bentuk/rupa
·         Merubah lingkungan/modifikasi lingkungan
+ Menurunkan suhu
+ Menurunkan kecepatan
+ Memindahkan oksigen atau oksidator
+ Merubah konsentrasi
·         Design/modifikasi rancangan
+ Tebal dinding
+ Aturan design
·         Cathodic and anodic protection
·         Coatings/pemberian lapisan pelindung.

PERANCANGAN
Berapa Lamakah Struktur Bertahan.
     Sesudah menetapkan umur yang diharapkan untuk sebuah rancangan, umur ini harus diperbandingkan dengan umur sistim pengendalian korosi yang akan digunakan.

Lingkungan Yang Selalu Berubah.
·         kelembaban relatif;
·         temperatur;
·         pH;
·         konsentrasi oksigen;
·         bahan pengotor padat atau terlarut;
·         konsentrasi;
·        

 
kecepatan elektrolit.
Hindarkan Sel Korosi Dwilogam
·         Tidak benar bila orang mengatakan bahwa semua penggandengan logam tidak sejenis pasti menimbulkan kerugian.
·         Korosi pada penggandengan akan terjadi hanya bila sel galvanik telah terbentuk, hal ini terjadi karena sel korosi basah sederhana terdiri atas empat bagian.
·         Jika salah satu bagian sel itu dihilangkan, korosi akan terhenti.

Untuk meminimkan kerusakan korosi tersebut:
·         Anoda selalu diusahakan sebesar mungkin pada bagian atau tempat tertentu agar kerapatan arus sekecil-kecilnya.
·         Jika elektrolit mengalir  melalui sistem, anoda harus tetap berada lebih kehulu dibanding katoda guna mencegah pertukaran ion yang menyebabkan pengendapan katoda pada anoda secara lokal. Dalam sistim berisi fluida yang mengalir, kita harus menyediakan sepotong pipa pendek yang bersifat anodik terhadap bagian logam lain dalam sistim.
·         Elektrolit dapat dimodifikasi untuk menjadikan tidak terlalu agresif.
·         Dalam semua kasus di mana sambungan logam tak sejenis tidak terelakkan, upaya kita yang pertama adalah mengisolasi logam yang satu dari yang lain, sehingga elektron tidak dapat memintas sambungan.
           
Beberapa cara untuk mengurangi laju korosi:
  1. Mengontrol atmosfer : mengurangi konsentrasi O2 dan H2 pada permukaan besi
  2. Mengecat : menutupi permukaan besi
  3. Melapisi dengan minyak / gemuk
  4. Galvanizer : melapisi besi dengan seng
  5. Sepuh / melapisi nikel dengan krom : menutupi permukaan besi
  6. Sherardizing dengan PO43- yang diadsorbsi menutupi permukaan besi.
  7. Electrolyzing : menggunakan batang Al / Mg
  8. Mengontrol keasaman : H+ dapat mengoksidasi / sebagai katalis dalam peristiwa korosi